Kamis, 19 Mei 2011

Gangguan & Masalah Haid


Permasalahan yang berhubungan dengan haid seringkali membuat kita, para wanita, cemas. Apakah haid kita normal, perlu pengobatan, atau bahkan merupakan masalah serius yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Untuk mengobati kecemasan ini, kita perlu sedikit mengenal seluk-beluk gangguan yang berhubungan dengan haid, atau tepatnya pendarahan pervaginam lainnya yang mungkin sedang kita alami.

Gangguan haid terbagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Gangguan ritme. Gangguan ini terbagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu: gangguan yang sering terjadi (polimenorea), jarang terjadi (oligomenorea), terjadinya tidak teratur dan tidak terjadi haid sama sekali (amenorea).

2. Gangguan pendarahan. Gangguan ini terbagi menjadi beberapa macam juga, yaitu: sedikit pendarahan (hipomenorea), banyak pendarahan (hiperme¬norea), pendarahan yang terlalu lama (menoragia) dan pendarahan bercak (spotting). Timbulnya gangguan pendarahan menunjukkan adanya gangguan organik (anatomis) atau gangguan endokronologik (hormonal).

Klasifikasi Gangguan Haid
Gangguan haid dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis:
A. Ditinjau dari banyaknya darah yang keluar:
1. Normal (2-5 pembalut per hari)
2. Hipermenorea/pendarahan banyak (>5 pembalut per hari)
3. Hipomenorea/pendarahan sedikit (< 2 pembalut per hari)
4. Spotting (bercak)

B. Ditinjau dari lamanya pendarahan:
1. Normal (selama 3-6 hari)
2. Menoragia (selama > 6 hari)
3. Brakimenorea (selama < 3 hari)
4. Premenstrual spotting
5. Pascamenstrual spotting

C. Ditinjau dari siklusnya:
1. Eumenorea/normal (setiap 25-31 hari sekali)
2. Polimenorea/terlalu sering (setiap < 25 hari sekali)
3. Oligomenorea/terlalu jarang (setiap > 31 hari sekali)
4. Amenorea/tidak ada pendarahan
5. Haid tidak teratur/pendarahan interval
6. Spotting pertengahan siklus

Dismenorea
Dismenorea adalah nyeri haid yang timbul menjelang atau selama haid. Dikatakan nyeri haid (dismenorea) bila nyeri yang ditimbulkan sampai membuat wanita tidak dapat bekerja dan harus tidur. Nyeri yang terjadi seringnya bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan dan mudah marah. Nyeri tersebut dirasakan oleh wanita pada bagian perut dan terasa sangat sakit (kolik).

Dismenorea dibagi dalam dua macam, yaitu: dismenorea primer dan dismenorea sekunder. Dismenorea primer adalah nyeri yang muncul segera setelah menars (sejak pertama mengalami haid), sedangkan dismenorea sekunder nyeri yang muncul setelah beberapa bulan mengalami masa haid.

Penyebab:
Penyebab pasti dari dismenorea primer belum bisa diketahui. Akan tetapi, diduga faktor psikis dalam hal ini sangat berperan terhadap timbulnya nyeri. Dis¬menorea primer umumnya dijumpai pada wanita dengan siklus haid berovulasi. Pada fase sekresi dijumpai kadar prostaglandin yang tinggi dalam endometrium.

Faktor yang paling sering menyebabkan terjadinya dismenorea sekunder adalah karena endome¬triosis (tumbuhnya jaringan endometrium di luar endometrium) dan infeksi kronik genitalia interna. Wanita yang mengalami endo¬metriosis biasanya sering merasakan nyeri ketika bersenggama dan buang air besar, bahkan biasanya juga sulit untuk mendapatkan anak (infertil). Kadang-kadang pada wanita ter¬tentu dijumpai endometriosis di paru, mata, dan di pusar. Setiap mengalami haid, wanita tersebut akan mengeluarkan darah dari paru-paru, mata atau dari pusar.

Diagnosis dapat dibuat dari keluhan-keluhan yang ada, yang mana biasanya selalu berhubungan dengan haid. Pada kasus dugaan terhadap endometriosis atau infeksi kronik diperlukan laparoskopi diagnostik.

Pengobatan:
Ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan sesuai dengan kondisi wanita yang terkena dimenorea, di antaranya:
1. Jika wanita tersebut mengalami kelainan organik maka cara pengobatannya adalah dengan menghilangkan kelainan organik tersebut terlebih dahulu, kemudian dilakukan pengobatan sesuai dengan kelainan organik yang ada.
2. Jika dimenorea terjadi pada wanita yang masih berusia muda maka pengobatan bisa dilakukan dengan obat-obatan spasmolitik atau anal¬gesik terlebih dahulu.
3. Jika wanita mengalami dismenorea primer, yang mana penyebabnya adalah karena kadar prostaglandin yang terlalu tinggi dan terjadi pada siklus haid yang berovulasi, maka pengobatannya adalah dengan antiprostaglandin dan terapi hormon progesteron untuk mencegah ovulasi sesuai dengan petunjuk dokter kandungan.
4. Jika wanita mengalami dismenorea sekunder, yang mana penyebabnya adalah karena endometriosis dan infeksi kronik, maka pengobatannya adalah dengan penyembuhan terhadap infeksi yang ada.

Sindrom Prahaid
Pada wanita usia reproduksi, tidak jarang ditemukan keluhan-¬keluhan sebelum haid. Keluhan-keluhan tersebut misalnya: mudah lelah, mudah marah (tersinggung), perasaan tertekan (depresi), sakit kepala (migren), mata berkunang-kunang, kaki bengkak, rasa tidak enak di perut, nyeri pada payudara.

Penyebab:
Penyebab dari kelainan ini belum diketahui secara pasti, masih berupa dugaan. Diduga kelainan ini disebabkan oleh meningkatnya hor¬mon prolaktin atau karena pengaruh hormon estrogen yang berlebihan.

Kelainan ini sering dijumpai pada wanita yang keadaan psikisnya labil dan postur tubuhnya kurus. Diagnosis terhadap kelainan ini dapat dilakukan dengan 2 cara:
(a) Dilihat dari keluhan yang timbul sejak 8-12 hari sebelum haid.
(b) Dengan pemeriksaan hormon prolaktin dan estrogen.

Pengobatan:
a. Untuk mencegah efek estrogen yang berlebihan bisa diberikan progesteron sesuai petunjuk dokter.
b. Pada kadar prolaktin yang tinggi bisa diberikan bromokriptin atas petunjuk dokter.

Pendarahan Uterus DisfungsionaI (PUD)
PUD adalah pendarahan uterus abnormal (jumlah, frekuensi, dan lamanya) yang terjadi baik di dalam maupun di luar siklus haid, yang semata-mata disebabkan oleh gangguan fungsional mekanisme kerja hipotalamus-hipofisis-ovarium-endometrium tanpa ada kelainan organik alat reproduksi. PUD paling banyak dijumpai pada usia perimenars dan usia perimenopause.

PUD pada usia perimenars
Usia perimenars adalah usia sejak terjadinya menars hingga memasuki usia reproduksi, yang biasanya berlangsung selama 3 sampai 5 tahun setelah menars dan ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, baik lama maupun jumlah darahnya. Gangguan haid yang terjadi pada usia ini tidak memerlukan pengobatan khusus, kecuali jika pendarahan tersebut sampai menyebabkan anemia atau sampai terjadi amenorea.

Penyebab:
Pada jenis kelainan ini, jarang sekali dijumpai kelainan organik. Yang paling mungkin menjadi penyebabnya adalah gangguan faktor pembekuan darah dan gangguan psikis.

Diagnostik:
Suhu basal badan atau pemeriksaan hormon FSH dan LH.

Pengobatan:
Perlu diketahui bahwa pada usia perimenars jarang terjadi ovu¬lasi. Jadi, siklus haidnya bersifat anovulatorik, yang mana hampir dapat dipastikan bahwa tanpa diobati pun ovulasi akan terjadi secara spontan.

Kapan pengobatan hormonal perlu dilakukan?
Pengobatan hormonal perlu dilakukan jika:
1. tidak dijumpai kelainan organik maupun kelainan darah,
2. gangguan yang terjadi sampai 6 bulan lamanya,
3. dua tahun setelah menars belum juga dijumpai siklus haid yang berovulasi,
4. pendarahan yang terjadi sampai membuat keadaan umum menjadi jelek.

Pengobatan:
Pengobatan untuk kelainan ini bisa dilakukan dengan terapi hormonal sesuai petunjuk dokter dan perlu pengawasan sampai 6 bulan lebih.

PUD pada usia perimenopause
Perimenopause adalah usia antara masa pramenopause dan pascamenopause, yaitu sekitar menopause (usia 40−52 tahun).

Jika ada seseorang yang mengalami pendarahan atau gangguan haid pada usia peri¬menopause, maka yang harus dicurigai adalah adanya keganasan uterus (rahim). Oleh karena itu, pada kasus seperti ini harus dilakukan tindakan dilatasi dan kuretase terlebih dahulu. Bila hasil pemeriksaan patologi anatomik menunjukkan adanya suatu hiperplasia endometrium (kistik/adenometosa), maka bisa dilakukan pengobatan hormonal terlebih dahulu sesuai anjuran dokter. Pengobatan pada umumnya berlangsung sampai 6 bulan. Setiap 3 bulan sekali harus dilakukan mikrokuret. Bila hasil mikrokuret tidak menunjukkan adanya perubahan terhadap pengobatan dengan hormon, maka lebih baik dianjurkan untuk melakukan histerektomi (pengangkatan rahim).

Hipermenorea
Hipermenorea adalah pendarahan dengan jumlah darah banyak, berlangsung selama 6−7 hari, dan melakukan pergantian pembalut sebanyak 5−6 kali per hari yang setiap pembalutnya basah seluruhnya.

Penyebab:
• Bisa berupa kelainan pada uterus (rahim), seperti mioma (tumor), uterus hipoplasia, dan lain-lain; atau terdapat infeksi pada genitalia interna (organ reproduksi bagian dalam).
• Kelainan darah.
• Gangguan fungsional (ganguan endokrinologik/hormonal).

Diagnosis:
Pada setiap wanita yang berusia 35 tahun harus dilakukan kuretase diagnostik untuk menyingkirkan adanya keganasan.

Pengobatan:
Bila dijumpai kelainan organik, tentu dengan sendirinya penye¬babnya dapat dihilangkan. Pada kelainan hormonal dapat diberikan be¬berapa jenis terapi hormon, dan jika memungkinkan bisa dilakukan pemeriksaan hormon FSH, LH dan PRL.

Hipomenorea
Hipomenorea adalah pendarahan dengan jumlah darah sedikit, melakukan pergantian pembalut sebanyak 1-2 kali per hari, dan berlangsung selama 1-2 hari saja.

Penyebab:
Penyebab kelainan ini adalah kekurangan hormon estrogen atau progesteron.

Pengobatan:
Bila siklus haid berovulasi maka tidak perlu dilakukan pengobatan apa pun. Metroragia Pendarahan yang terjadi pada seorang wanita yang tidak berhubungan dengan siklus haid.

Penyebabnya:
Penyebab pendarahan ini adalah kelainan organik atau kelainan endokrinologik.

Pengobatan:
Untuk kelainan yang sifatnya organik, pengobatannya sesuai dengan jenis penyebabnya. Jika terdapat kelainan hormonal, diberikan kombinasi estrogen dan progesteron dengan aturan sesuai petunjuk dokter. Menoragia Pendarahan siklik yang berlangsung lebih dari 7 hari (haid yang memanjang), dengan jumlah darah kadang-kadang cukup banyak.

Penyebab:
Mirip dengan hipermenorea. Pengobatan: Sama dengan prinsip pengobatan pada hipermenorea.

Pendarahan Prahaid dan Pascahaid
a. Pendarahan Prahaid Pendarahan yang terjadi 3-4 hari sebelum haid, berupa pendarahan bercak (spotting).

Penyebab:
Penyebabnya diduga karena penurunan kadar estrogen prahaid. Dan perlu juga dicurigai adanya polip serviks, atau erosi porsio.

Pengobatan:
Ada beberapa cara pengobatan hormonal, yaitu dengan pemberian estrogen, progesteron, atau pil KB sesuai aturan dan pengawasan dokter.

b. Pendarahan Pascahaid Pendarahan ini biasanya berlangsung sampai 7 hari.

Penyebab:
Terjadi keterlambatan dalam pelepasan endometrium, atau ter¬dapat gangguan reepitelisasi (pembentukan kembali lapisan permukaan) endometrium. Dalam endometrium sering dijumpai adanya infiltrasi limfosit atau leukosit (sel-sel darah putih).

Diagnosis:
Vaginal sitologi, histologi endometrium atau pemeriksaan hor¬monal dengan cara RIA. Pada wanita usia di atas 35 tahun perlu dilakukan dilatasi dan kuretase bertingkat untuk menyingkirkan keganasan. Untuk mengetahui berbagai jenis kelainan organik dan ciri-cirinya secara khusus, insya Alloh akan kita bahas pada edisi berikutnya.

Referensi:
ENDOKRINOLOGI GINEKOLOGI, Dr. Med Ali Baziad (Sub Bagian Endokrinologi Reproduksi Bagian Obstetri Ginekologi FKUI) dan dr. Zain Alkaff (Sub Bagian Endokrinologi Reproduksi Bagian Obstetri Ginekologi RSUP dr. Sardjito Yogyakarta), Kelompok Studi Endokrinologi Reproduksi Indonesia, Jakarta: 1993

Tips Menghadapi STERS

  • Tips Menghilangkan Stress ( pengembangan pribadi) :
1. KEMBANGKAN KETERATURAN
Berbenahlah. Singkirkanlah barang-barang yang tidak dipakai. Anda bisa memulihkan
rasa tenang kepada sebuah ruangan dengan “pilih dan singkirkan” selama tiga puluh
menit.
 
2. ALIHKANLAH FOKUS ANDA
Mengalihkan perhatian bisa memberikan istirahat terhadap otak Anda dari pemecahan masalah serta beban. Tidak mungkin dikuasai rasa kuatir kalau ada sesuatu hal lain yang menarik minat Anda.

3. LUANGKANLAH WAKTU UNTUK BEROLAHRAGA
Hilangkanlah tekanan dari tubuh Anda lewat dua puluh menit aerobik.

4. TERBUKALAH KEPADA ORANG LAIN
Utarakanlah ketegangan Anda kepada teman yang bisa dipercaya.

5. KEMBANGKAN PILIHAN LAIN
Gantilah saluran di otak Anda. Pemecahan masalah lebih efektif kalau pikiran kita sering beristirahat dari suatu masalah ketimbang terus terobsesi dengannya.

6. AMBILLAH WAKTU UNTUK BERSAAT TEDUH
Jadwalkanlah beberapa waktu istirahat singkat sepanjang hari untuk memperlambat kerja otak dan tubuh. Dengarkanlah musik yang membuat rileks. Berdoalah dan merenung untuk menyejukkan jiwa.

7. TUNTASKANLAH URUSAN YANG BELUM TUNTAS
Perbaikilah apabila mungkin. Berikanlah ampun ketimbang memendam gerutu.

8. PUTUSKANLAH UNTUK PERCAYA
Salah satu resep terbaik untuk rasa takut adalah mengatakan, “Ya Tuhan, aku memilih percaya kepada-Mu”.

9. DEDIKASIKANLAH DIRI KEPADA HAL-HAL YANG DASAR
Untuk melihat dengan jelas di tengah-tengah stress yang membutakan : Tidurlah delapan hingga sembilan jam setiap malamnya; makanlah makanan yang seimbang gizinya; olahragalah dua hingga tiga puluh menit tiga kali setiap minggunya.

10. LEPASKANLAH
Kalau kewalahan, mundurlah, berilah waktu kepada diri sendiri, dan berhentilah berusaha terlalu keras. Segalanya tidaklah harus “dituntaskan” hari ini juga.

11. BERTEKUNLAH
Menghindar hanya akan menambah kecemasan. Evaluasilah apa yang dapat dilakukan, dan kerjakanlah itu. Janganlah terperangkap dalam pendekatan “segalanya atau tidak sama sekali”.

12. JANGANLAH MENJADI ORANG “TIPE SERBA BISA”
Tak ada yang dirancang untuk menjadi segalanya bagi semua orang. Hanya Tuhan seoranglah yang dapat memenuhi uraian tugas itu.

Manfaat Teh Baik untuk KESEHATAN


Teh merupakan minuman yang sudah dikenal dengan luas di Indonesia dan di dunia. Minuman berwarna coklat ini umum menjadi minuman penjamu tamu. Aromanya yang harum serta rasanya yang khas membuat minuman ini banyak dikonsumsi. Selain kelebihan tadi, ada banyak zat yang memiliki banyak manfaat yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. 
  • Manfaat Teh
Manfaat teh antara lain adalah sebagai antioksidan, memperbaiki sel-sel yang rusak, menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh, mencegah kanker, mencegah penyakit jantung, mengurangi kolesterol dalam darah, melancarkan sirkulasi darah. Maka, tidak heran bila minuman ini disebut-sebut sebagai minuman kaya manfaat.
Jenis Kelompok Teh
Perbedaan kelompok dan penamaan teh dilakukan berdasarkan cara pemrosesan teh tersebut sebelum dan setelah dipetik dari pohon, yaitu:
1. Teh Hitam / Black Tea
 
Teh ini dalam pengolahannya melalui proses fermentasi penuh. Sering juga dikenal dengan nama teh merah.

2. Teh Oolong / Oolong Tea
Teh ini dalam pengolahannya melalui setengah proses fermentasi. Merupakan minuman favorit di Cina dan India.

3. Teh Hijau / Green Tea
Teh ini dalam pengolahannya tidak melalui proses fermentasi. Setelah daun teh dipetik langsung diolah. Memiliki khasiat yang paling baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh hijau mampu menurunkan risiko terkena kanker. Mulai populer di Asia yaitu Cina dan Jepang.


4. Teh Putih
Teh ini dalam pengolahannya tidak melalui proses oksidasi. Saat di pohon, daun teh juga terlindung dari sinar matahari agar tidak menghasilkan klorofil atau zat hijau daun. Karena diproduksi lebih sedikit, harganya lebih mahal.


Zat dalam Secangkir Teh yang Bermanfaat
Karena itu selain sebagai minuman ringan, teh juga dapat digunakan sebagai terapi untuk kesehatan. Jika kita meminum secangkir teh, maka kita setidaknya tahu apa saja zat terbaik yang ada di dalam secangkir teh yang kita minum. Zat apa saja yang terdapat dalam teh sehingga membuatnya dikenal sebagai minuman kaya manfaat? Berikut ini beberapa zat utama yang bermanfaat yang terdapat di dalam secangkir teh.


Polifenol
Polifenol pada teh berupa katekin dan flavanol. Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh juga ampuh mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh. Radikal bebas ada di tubuh kita karena lingkungan udara yang tercemar polusi dan juga dari makanan yang kita makan.


Vitamin E
Dalam satu cangkir teh mengandung vitamin E sebanyak sekitar 100-200 IU yang merupakan kebutuhan satu hari bagi tubuh manusia. Jumlah ini berfungsi menjaga kesehatan jantung dan membuat kulit menjadi halus.

Vitamin C
Vitamin ini berfungsi sebagai imunitas atau daya tahan bagi tubuh manusia. Selain itu vitamin C juga berfungsi sebagai antioksidan yang diperlukan untuk ketahanan tubuh manusia terhadap penyakit.

Vitamin A
Vitamin A yang ada pada teh berbentuk betakaroten merupakan vitamin yang diperlukan tubuh dapat tercukupi.

Jenis Teh
Zat-zat yang terdapat dalam teh sangat mudah teroksidasi. Bila daun teh terkena sinar matahari, maka proses oksidasi pun terjadi. Adapun jenis teh yang umumnya dikenal dalam masyarakat adalah teh hijau, teh Oolong (misalnya teh Jawa Oolung/Ulung), teh hitam dan teh putih. Teh hijau memiliki kandungan yang paling baik karena dalam proses pembuatannya, teh jenis ini tidak dikeringkan dengan menggunakan sinar matahari tetapi menggunakan teknik pengeringan secara khusus. Sedangkan teh jenis lainnya diproses dengan cara fermentasi.


Zat dalam Teh yang Kurang Baik
Selain manfaat teh, ada juga zat yang terkandung dalam teh yang berakibat kurang baik untuk tubuh. Zat itu adalah kafein. Kafein pada teh (tehine) dapat menyebabkan proses penyerapan makanan menjadi terhambat. Batas aman untuk mengkonsumsi kafein dalam sehari adalah 750 mg/hari atau setara dengan 5 cangkir teh berukuran 200 ml.

Patut Dihindari saat Minum Teh
Ada pula yang harus Anda perhatikan saat Anda minum teh agar zat yang berguna dalam tubuh tidak hilang, antara lain:
* Jangan minum teh saat atau sesudah makan kerena zat yang terkandung dalam makanan dapat dicuri oleh zat stimulan teh.
* Jangan minum teh saat perut kosong sebab dapat meningkatkan produksi asam lambung.
* Hindari minum teh dicampur dengan gula karena menyebabkan zat-zat yang dikandungnya menjadi berkurang.
* Jangan minum teh yang sudah semalaman karena sudah banyak zat nya yang teroksidasi dan basi sehingga berdampak tidak baik untuk tubuh.
* Hindari minum teh saat hamil dan menyusui. Karena kafein dan zat stimulan pada teh bisa merangsang kontraksi rahim. Selain itu untuk ibu menyusui akan mengganggu produksi kelenjar penghasil susu ibu atau ASI.

  • Cara Menyeduh Teh
Yang tidak kalah dalam proses pembuatannya adalah cara menyeduh teh. Untuk menghindari kesalahan saat menyeduh teh, Anda harus memperhatikan cara menyeduh teh apakah sudah benar atau belum. Karena kesalahan ini dapat menyebabkan teh tidak memberikan manfaat bagi orang yang meminumnya. Untuk menyeduh teh, gunakan air mendidih bersuhu 80 derajat celcius, jangan menggunakan air dengan yang suhunya lebih tinggi dari 80 derajat karena dapat membuat kita kehilangan manfaat dari teh.
Selain itu, teh bisa dicampur dengan susu. Teh yang dicampur susu atau sering dikenal teh susu bisa mengurangi efek stimulan dari teh karena kalsium susu akan mengikat zat-zat stimulan pada teh.
Cara lain lagi adalah menambahkan lemon yang sering kita kenal dengan sebutan Lemon Tea. Lemon akan memberikan perlindungan bagi pencernaan, karena asam sitrat dalam lemon mencegah timbulnya kerak pada dinding usus. Di seluruh dunia terdapat banyak sekali cara orang minum teh. Di Inggris, anggota Kerajaan Inggris memiliki kebiasaan minum secangkir teh setiap sore. Di belahan dunia lainnya kebiasaan minum teh juga dilakukan. Semua tergantung Anda dan kebiasaan di budaya Anda. Namun jangan lupa memperhatikan beberapa petunjuk yang telah disebutkan di atas saat meminum teh. Selamat menikmati secangkir teh!

khasiat & kandungan kacang Hijau

Tidak seperti halnya sayuran lain, semakin lama direbus, khasiatnya akan berkurang. Kacang hijau justru tidak terpengaruh oleh panas. Tidak hanya lezat rasanya, khasiatnya pun beragam.Salah satunya adalah meningkatkan gairah seksual.

Kacang hijau merupakan sumber protein nabati, vitamin (A, B1, dan C), serta beberapa mineral. Kelebihan kacang hijau adalah kecambahnya (tauge) mengandung vitamin E yang tidak ditemukan pada kacang tanah dan kedelai.

Pemanfaatan tauge sebagai bahan makanan telah dikenal luas di Indonesia. Selain bijinya, daun kacang hijau juga dapat dimanfaatkan sebagai sayuran.

Tahan Panas
Kandungan gizi yang terdapat dalam 110 gram kacang hijau antara lain, 345 kalori, 22,2 gram protein, 1,2 gram lemak, dan sisanya berupa vitamin A, B1, 1,157 IU, mineral fosfor, zat besi, dan mangan.

Ternyata, selain mengandung berbagai vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya, kacang hijau juga bisa membantu menyembuhkan penyakit. Berbagai penyakit maupun gangguan yang bisa diatasi dengan mengasup kacang hijau antara lain beri-beri, radang ginjal, melancarkan pencernaan, tekanan darah tinggi, keracunan alkohol, pestisida, timah hitam, mengurangi gatal karena biang keringat, muntaber, menguatkan fungsi limpa dan lambung, impotensi, TBC paru-paru, jerawat, mengatasi flek hitam di wajah, dan lain-lain.

Selain itu, kacang hijau juga bisa menurunkan demam. Bahkan menurut hasil penelitian, kacang hijau adalah penurun demam terbaik bila dibandingkan dengan ramuan tradisional lainnya.

Hebatnya lagi, biar direbus lama, sampai hancur, kacang hijau tetap berkhasiat, tidak terpengaruh dengan panas. Berbeda dengan kacang, sayur, buah, dan bahan ramuan tradisional lainnya yang bila direbus terlalu lama, akan menurunkan khasiat pengobatannya.

  • Aneka ramuan kacang hijau
Ada banyak macam penyakit yang bisa dibantu penyembuhannya dengan mengasup kacang hijau. Berikut ini beberapa ramuan kacang hijau yang bisa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.
1. Peluruh kencing
Bahan:
- 30 gram kacang hijau
- 30 gram daun sendok
- 400 cc air
- madu secukupnya
Cara Membuat:
Rebus kacang hijau dengan daun sendok dalam air 400 cc. Masaklah ramuan dalam periuk tanah sampai matang. Sesudah dingin, tambahkan madu secukupnya. Minum ramuan ini secara teratur sampai kencing tidak tersendat-sendat lagi.

2. Sakit perut
Bahan:
- 60 gram kacang hijau mentah
- 15 biji merica
- 3 gram kayu manis
- 3 gram pala
- 3 gram kapulaga
- 3 gram cengkeh
- 2 ruas jahe
- 1 liter air
Cara Membuat
Rebus kacang hijau, merica, kayu manis, pala, kapulaga, cengkih, dan dua ruas jahe dengan satu liter air. Panaskan sampai larutan menjadi 1/2 liter. Setelah dingin, minumlah air rebusan tersebut.

3. Biang keringat anak-anak
Bahan:
- 60 gram kacang hijau
- 50 gram tanaman krokot
- air secukupnya
Cara Membuat:
Giling atau tumbuk kacang hijau sampai menjadi bubuk. Rebus bubuk kacang hijau bersama krokot dengan air secukupnya. Setelah matang, saring, lalu minumlah tiga kali sehari.

4. Bisul
Bahan:
- 50 gram kacang merah
- 50 gram kacang hijau
- 50 gram kacang hitam
- 2 ruas jahe
- madu secukupnya
Cara Membuat
Rebus kacang merah, kacang hijau, dan kacang hitam bersama-sama. Sementara itu, jahe direbus tersendiri. Setelah itu, air rebusan jahe dicampurkan ke rebusan kacang-kacangan tersebut. Ramuan ini hanya untuk bisul yang belum matang. Kalau bisul sudah matang, harus ditambahkan lagi madu.

5. Meningkatkan gairah seksual pria
Bahan:
- 30 gram kacang hijau
- 2 ruas jahe
- 15 gram merica
- 15 gram adas
- 15 gram pulosari
- 15 gram kucai
- 15 gram biji paria
- 15 gram biji ketumbar
- 600 cc jahe
Cara Membuat
Rebus kacang hijau bersama-sama jahe, merica, adas, pulosari, biji kucai, biji paria, dan biji ketumbar dengan air 600 cc. Biarkan hingga air menjadi 300 cc. Setelah dingin, minum teratur sampai terbukti khasiatnya.

6. Rambut rontok
- segenggam kacang hijau
- satu gelas belimbing air
Cara Membuat
Kacang hijau direbus dengan air. Perhatikan saat merebus jangan sampai kacangnya pecah. Setelah tampak agak matang dan tidak pecah, segera angkat wadah untuk merebus. Setelah dingin, air rebusan kacang hijau ini digunakan untuk membasahi kulit kepala sembari dipijat. Biarkan kering, baru keramas.

7. Maag
Bahan
- 1/4 kg kacang hijau
- air hangat secukupnya
Cara Membuat
Kacang hijau dijemur sampai kering lalu ditumbuk sampai halus. Setelah itu, ambil satu sendok makan bubuk kacang hijau. Seduhlah dengan air hangat sebanyak satu gelas secukupnya. Setelah itu minum secara teratur sehari sekali.

8. Varises
Bahan:
- segenggam kacang hijau
- 2 gelas air
Cara Membuat
Kacang hijau direbus dengan dua gelas air. Biarkan sampai air susut kira-kira sebanyak satu gelas. Minum rebusan ini dua kali sehari, pagi dan menjelang tidur. Sementara minum ramuan tersebut, Anda juga mesti melakukan hal berikut ini. Saat akan tidur, angkat kaki dan tempatkan di tempat yang lebih tinggi dari kepala. Diamkan selama 10 menit. Lakukan posisi seperti ini setiap hari sembari minum rebusan kacang hijau.

9. Bayi demam
Bahan:
- segelas belimbing kacang hijau
- satu sendok makan madu
Cara Membuat
Buatlah rebusan kacang hijau. Minumkan atau suapkan air rebusan kacang hijau pada bayi Anda sesendok demi sesendok. Sebelumnya masukkan sesendok makan madu pada kacang hijau yang telah ditaruh dalam gelas.

10. Sakit kepala
Bahan
- 1 cangkir kacang hijau
- 3 gelas air
Cara Membuat:
Kacang hijau dicuci lalu direbus dengan tiga gelas air sampai mendidih. Biarkan selama 15 menit. Dalam keadaan suam-suam kuku, airnya diminum dan kacangnya dimakan dua kali sehari.

11. Sariawan, beri-beri
Minumlah kacang hijau setiap pagi. Kandungan vitamin air kacang hijau mampu meningkatkan daya tahan tubuh Anda. Kehangatannya bisa menyejukkan mulut dan tenggorokan.

coNtoh makanan yang bahannya dari kacang hijau

1.













Bika Jawa

2.









puding kacang hijau

Selasa, 17 Mei 2011

MAKANAN DAN OLAHRAGA YANG TEPAT UNTUK WANITA HAMIL

Makanan dan Olahraga Yang Baik Untuk Wanita Hamil

Sumber : Artikel Kesehatan / 7,192 views

       Pola makan yang benar dapat membantu meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janin. Aktif berolahraga (senam kehamilan, jalan pagi atau sore) selama kehamilan akan membantu seorang wanita hamil merasa lebih mudah melalui masa-masa 9 bulan kehamilannya dan akan membantu melancarkan saat proses persalinan.
~Contoh beberapa makanan yang sangat bagus dikonsumsi selama masa kehamilan.
1. Ikan Salmon dan Minyak Ikan
Ikan salmon dan minyak ikan sangat kaya akan Omega-3 yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak,mata dan perkembangan penglihatan pada janin, khusunya saat trisemester terakhir masa kehamilan.

2. Daging Ayam
Daging ayam ato kalkun mengandung banyak protein namun rendah lemak. Protein sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang pada janin dan lemak yang rendah utk menjaga berat tubuh wnita hamil.

3. Yoghurt
Mengandung banyak Kalsium yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang pada janin.

4. Roti Gandum Utuh
Kaya akan serat yang membantu kesehatan wanita hamil, Zinc membantu pembentukan sel-sel baru dan sistem kekebalan tubuh, dan vitamin B.

5. Daging Merah
Daging sapi atau kambing sangat diperlukan untuk membentuk sel darah merah pada janin dan mencegah anemia atau kekurangan darah wanita hamil.

Selain Makanan, aktivitas olahraga juga dapat membantu wanita hamil menjaga kebugaran tubuh dan mengurangi rasa sakit di masa kehamilannya.

~contoh olahraga yg dianjurkan selama masa kehamilannya.
1. Jalan Santai
Salah satu olahraga kardiovaskuler yang dianjurkan untuk wanita hamil. Jalan santai membantu menjaga kebugaran tubuh tanpa harus memperoleh rasa sakit pada lutut dan pergelangan kaki, ini juga sangat mudah dilakukan hampir dimana saja serta aman pada masa-masa kehamilan.

2. Renang
Konsultan Kesehatan dan ahli kebugaran percaya bahwa berenang sebagai olahraga yangterbaik dan paling aman untuk wanita hamil. Berenang sangat ideal karena melibatkan otot-otot besar pada tangan dan kaki, memberikan sensasi yang lebih ringan walau bertambahnya berat tubuh karena kehamilan.

3. Stretching
Stretching atau perenggangan sangat bagus dilakukan untuk melemaskan otot-otot pada tubuh, relaksasi dan mencegah ketegangan otot yang mengakibatkan rasa sakit, pegal, dan nyeri otot.

         Wanita hamil yang meluangkan waktunya untuk berolahraga selama masa kehamilannya biasanya lebih baik, nyaman dan enjoy selama menjalani masa kehamilan, serta mempunyai stamina yang lebih dan lebih cepat dalam proses penyembuhan sehabis persalinan.

Beberapa contoh makanan yang tepat untuk wanita hamil
1.








 2.












3.











4.







5.













contoh olahraga yang tepat untuk wanita hamil

1.









2.

BAHAYANYA GIGI BERLUBANG TERHADAP KESEHATAN

Bahaya efek dari Gigi Berlubang


Sumber : Artikel Kesehatan, Artikel Makanan, Tips Kecerdasan Anak / 18,628 views

            Apakah anda sangat suka makan yang manis..?suka minum yang manis, suka jajan yan manis….? Jika iya maka anda harus sedikit bisa menahan rasa ingin anda terhadap manis, Karena berdasarkan penelitian, bahwa makanan yang manis merupakan faktor terbesar yang menyebabkan gigi berlubang. Dan perlu anda tahu bahwa gigi belubang dapat menimbulkan banyak penyakit baik itu yang ringan sampai penyakit yang akut bisa menimbulkan kematian.
  • ketika anda mengkonsumsi makanan manis, maka kandungan gula pada makanan itu akan menempel pada kerak gigi dan jelas akan menimbulkan bibit gigi berlubang(ini terjadi dalam kurun waktu 2 menit). Jadi bagi anda para penggila permen, coklat , dan semua makanan yang manis sebaiknya anda dengan seksamam membaca artikel ini. Karena percaya atau tidak gigi berlubang mempunyai akibat yang fatal jika kita tidak peduli.
  • saat gigi berlubang maka didalamnya ada infeksi terhadap gigi. apabila tida ditambal segera maka akan mengakibatkan infeksi yang semakin dalam terhadap gigi itu, lalu menjalar kedalam rongga syaraf dan menyebabkan timbulnya abses diujung akar gigi. Abses gigi adalah kumpulan nanah YANG DIAKIBATKAN dari infeksi yang terjadi pada rongga syaraf gigi yang rasa sakitnya sangat luar biasa. Jika masih terus terjadi infeksi pada rongga syaraf gigi maka gigi berlubang akan mengakibatkan beberapa penyakit diantaranya :
          1. Tanggalnya gigi yang berlubang tadi
          2. Mediastinitis ( Peradangan pada dada )
          3. Sepsis ( peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi )
          4. Facial cellulitis, Ludwigs angina ( penyebaran infeksi kedalam jaringanlunak misalnya jantung, hati      dan lainya )
          5. Osteomyelitisof the jaw ( Penyebaran infeksi kedalam tulang rahang gigi )
          6. Penyebaran lainya kan mengakibatkan abses otak ( infeksi pada otak manusia )
          7. Endocarditis ( peradangan yang terjadi pada lapisan jantung, otot jantung dan katup jantung )
          8. Pnemonia ( radang paru aru )
          Jika di bedah lebih lanjut akan ada banyak lagi efek yang sangat berbahaya sari gigi berlubang. Jadi untuk kita yang lebih ingin sehat silakan lebih diatur pola makan dan cara konsumsi makanan kita. Artikel ini tidak melarang anda untuk mengkonsumsi makanan manis namun saya menyarankan untuk mengatur pola makan anda.
  • Ada beberapa tip agar anda tetap bisa mengkonsumsi makanan manis tanpa harus khawatir akan mengakibatkan gigi berlubang. silakan ikuti langkah sederhana ini :
         1. Usahakan makan atau minum dengan kadar yang tidak terlalu manis.
 usahakan anda mengkonsumsi makanan atau minuman yang lebih wajar kadar gulanya. jangan terlalu    banyak menambahkan pemanis, coklat, atau gula pada konsumsi anda. karena makanan atau   minuman yang terlalu manis akan mengakibatkan proses infeksi pada kerak gigi terjadi begitu cepat.

         2. Jangan Makan / minum yang manis sebelum tidur
jika anda hoby makanan atau minuman manis. saya sarankan agar tidak mengkonsumsinya sebelum anda tidur, Karena saat anda tidur infeksi terhadap gigi akan terjadi begitu cepat dan sulit ditanggulangi.

         3. Jangan lupa menggosok gigi setelah konsumsi yang manis
setelah anda mengkonsumsi makanan manis pastikan anda menggosok gigi agar sisa makanan manis itu bisa hilang dari gigi anda. jika anda belum sempat menggosok gigi silakan berkumur dengan air bersih atu netralkan dengan banyak minum air putih.

Beberapa contoh gigi Berlubang

1.












2.

Gambar contoh Menyikat gigi yang benar untuk mencegah gigi agar tidak berlubang

MEWASPADAI PENYAKIT TB PARU

Waspadai Penyakit TB paru, Seorang Penderita TB Dewasa Bisa Menulari Sepuluh Anak

Sumber : Bidanpurnama in Artikel Kebidanan

• Tanda – tanda penderita TB Paru
        RAMBUTNYA tampak kusam kemerahan. Matanya yang cekung menatap tanpa gairah. Tubuh kecil dan kurus membuatnya terlihat ringkih. Sesekali digunakannya lengan baju untuk mengusap ingus yang keluar. Batuk- batuk kecil pun kerap terdengar dari mulutnya. Anak lelaki itu berjalan lunglai, bersama seorang ibu yang menggandengnya.Masuk ke dalam ruang praktik dokter, ibunya bercerita " Anak saya sakit biasa Dok, panas-batuk-pilek. Sekarang, batuknya sudah 3 minggu lebih belum sembuh. Tapi saya bosan, hampir setiap bulan saya ganti dokter. Ririwit pisan budak teh, Dok (mudah sekali sakit anak ini, Dok). Mana makannya susah sekali. Padahal sudah saya beri vitamin dan obat cacing, tapi tetap saja kurus begini."
        Dokter memeriksa dengan teliti, memberi surat pengantar ke laboratorium, dan berpesan agar mereka kembali kontrol. Akhirnya, dokter menyimpulkan, "Ibu, anak ibu kemungkinan menderita tuberculosis (TB) Paru."
   ~"Hah!?" Kontan si ibu terhenyak.
   ~"Dari mana, Dok? Di keluarga saya mah tidak ada turunan yang begini. Memang bapak tetangga sebelah   itu Dok, seperti yang saya ceritakan kemarin, sering batuk-batuk. Katanya punya penyakit bronchitis. Dulu malah pernah batuk darah, sudah bosan berobat tapi belum sembuh juga katanya."
   ~Dokter pun menjawab, " Saya memang sering mendengar masyarakat awam menyebut penyakit ini bronchitis, Bu. Padahal sama sekali berbeda. Lagipula, penyakit TB memang tidak diturunkan, tapi menular ." Setiap tahun dunia diingatkan tentang bahaya TB melalui "TB Day" yang diperingati setiap tanggal 24 Maret. Walaupun pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi penyakit TB, angka kejadian penyakit ini tetap tinggi dan cenderung meningkat. 

       Kasus di atas sering terjadi di masyarakat. Penderita TB anak yang tidak terdeteksi, atau terlambat diketahui. Selain karena sulitnya dokter mendiagnosa kasus TB pada anak, banyak pula masyarakat yang belum mengetahui seluk beluk penyakit ini. Masih banyak orang yang tidak mengerti bahwa penyakit TB dapat menular. Hal ini menyebabkan sebagian masyarakat tidak waspada ketika mengetahui ada penderita TB dewasa di sekitarnya. Penderita sendiri terkadang malas berobat atau tidak tuntas menyelesaikan pengobatan. Padahal sumber penularan yang paling berbahaya adalah orang dewasa yang positif menderita TB. Dalam ’Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis’ yang dikeluarkan Departemen kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2003, diperkirakan terdapat 8 juta kasus baru terjadi di seluruh dunia setiap tahun dan hampir 3 juta orang meninggal sebagai akibat langsung dari penyakit ini. Kasus tuberculosis pada anak terjadi sekira 1,3 juta setiap tahun dan 450.000 di antaranya meninggal dunia. Laporan World Health Organization (WHO), tahun 1997, menyebutkan Indonesia menempati urutan ketiga dunia dalam hal jumlah kasus TB setelah India dan Cina. Pada tahun 1999 WHO memperkirakan, dari setiap 100.000 penduduk Indonesia akan ditemukan 130 penderita baru TB paru dengan bakteri tahan asam (BTA) positif.
        Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita SpA, dokter spesialis konsultan penyakit paru anak, dalam makalahnya, ’Pencegahan Tuberkulosis pada Bayi dan Anak’ ( tahun 2002) menyebutkan, karena sulitnya mendiagnosa TB pada anak, angka kejadian TB anak belum diketahui secara pasti. Namun bila angka kejadian TB dewasa tinggi dapat diperkirakan kejadian TB anak akan tinggi pula. Hal ini terjadi karena setiap orang dewasa dengan basil tahan asam (BTA) positif akan menularkan 10 orang di lingkungannya, terutama anak-anak. Karenanya sangat penting untuk mendeteksi TB pada dewasa dan menelusuri rantai penularannya. Sehingga setiap anak yang mempunyai risiko tertular dapat dideteksi dini dan diberi pencegahan.
        Beberapa hal yang diduga berperan pada kenaikan angka kejadian TB antara lain adalah, diagnosis dan pengobatan yang tidak tepat, kepatuhan yang kurang, migrasi penduduk, peningkatan kasus HIV/AIDS, dan strategi DOTS ( Directly Observed Therapy Short-course) yang belum berhasil. Strategi DOTS adalah program yang direkomendasikan oleh WHO. Sejak tahun 1995 program ini dilaksanakan untuk menanggulangi pemberantasan tuberculosis paru di Indonesia.
        Apakah tuberculosis itu? Dalam buku Depkes yang sama disebutkan, tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang sebagian besar disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman tersebut masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara pernafasan ke dalam paru. Kemudian kuman menyebar dari paru ke bagian tubuh lain melalui system peredaran darah, system saluran limfa, saluran nafas atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya. TB dapat terjadi pada semua kelompok umur, baik di paru maupun di luar paru. Sebagian besar orang yang terinfeksi (80-90%) belum tentu menjadi penderita tuberculosis. Untuk sementara, kuman yang berada dalam tubuh mereka bisa berada dalam keadaan dormant (tidur). Orang yang tidak menjadi sakit tetap mempunyai risiko untuk menderita tuberculosis sepanjang sisa hidupnya. Sedangkan mereka yang menjadi sakit disebut sebagai penderita tuberculosis.
        Dalam makalah yang berjudul ’Diagnosis dan Pengobatan Tuberkulosis pada Bayi dan Anak’ 
(tahun 2002), dr. Oma Rosmayudi SpA, pengajar di Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Anak Universitas Padjajaran, menjelaskan bahwa penyakit TB ditularkan orang dewasa kepada anak-anak, dan tidak dari anak ke dewasa. Sumber penularan yang paling berbahaya adalah penderita TB dewasa dan orang dewasa yang menderita TB paru dengan kavitas (caverne). Kasus seperti ini sangat infeksius dan dapat menularkan penyakit melalui batuk, bersin dan percakapan. Semakin sering dan lama kontak, makin besar pula kemungkinan terjadi penularan. Sumber penularan bagi bayi dan anak yang disebut kontak erat, adalah orangtuanya, orang serumah atau orang yang sering berkunjung.
        Hal-hal berikut dapat terjadi pada bayi dan anak yang mempunyai kontak erat dengan penderita TB dewasa. Anak mungkin tidak pernah terkena infeksi, terkena infeksi tetapi tidak sampai menderita penyakit, mengalami infeksi yang kemudian menjadi penyakit, atau mengalami infeksi laten beberapa lama kemudian (akan mengalami penyakit apabila terjadi penurunan daya tahan tubuh). Anak yang rawan tertular TB adalah anak yang berusia dibawah 5 tahun. Bila terinfeksi, mereka mudah terkena penyakit TB, dan cenderung menderita TB berat seperti TB meningitis, TB milier atau penyakit paru berat. Muncul tidaknya infeksi penyakit TB tergantung beberapa faktor seperti daya tahan tubuh (umur,status gizi, penyakit, ada tidaknya kekebalan spesifik) serta jumlah dan virulensi kuman yang sampai ke saluran di paru-paru.
  • Diagnosis, pengobatan dan pencegahan
          Mengapa diagnosa pasti TB pada anak sulit ditegakkan?. Diagnosis pasti TB dibuat bila ditemukan       basil TB dari bahan yang diambil dari dahak (sputum), bilasan lambung atau jaringan yang terkena penyakit. Tetapi pada anak hal ini sulit dan jarang didapat. Karenanya diagnosis TB pada anak didasarkan atas diagnosis kemungkinan (probability) dari hasil gambaran klinis, gambaran radiologis, uji tuberculin dan pemeriksaan lain yang cocok. Selain itu, anak yang menderita TB tidak banyak menunjukkan gejala dan tanda. Hanya sebagian kecil penderita yang memberikan gejala tidak spesifik seperti demam, sulit makan, penurunan berat badan, batuk dan mengi (sesak nafas).
Konsensus nasional TB anak IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) 2002 membuat alur deteksi dini dan rujukan TB pada anak sebagai berikut. Seorang anak dicurigai menderita TB bila, ada riwayat kontak dengan penderita TB sputum BTA positif, reaksi cepat BCG( timbul kemerahan di lokasi suntikan dalam 3-7 hari setelah imunisasi BCG), berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau berat badan kurang yang tidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah dengan penanganan gizi, demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas, batuk lebih dari 3 minggu, pembesaran kelenjar limfe superficial yang spesifik, skrolfuloderma, konjungtivitis fliktenularis, tes tuberculin yang positif (> 10 mm), dan gambaran foto rontgen sugestif TB. Bila ditemukan 3 gejala atau lebih, maka seorang anak dianggap menderita TB dan harus mendapatkan obat anti tuberculosis (OAT). Selanjutnya anak diobservasi selama 2 bulan. Bila keadaannya membaik maka OAT diteruskan, tapi bila tetap atau memburuk harus dirujuk ke rumah sakit.
         Pengobatan TB pada bayi dan anak pada dasarnya sama dengan TB dewasa. OAT diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah dan dosis yang tepat selama 6-9 bulan supaya kuman dapat dibunuh. Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan tahap lanjutan. Tahap intensif dimaksudkan untuk menghentikan proses penyakit. Tahap ini harus dilaksanakan dengan pengawasan ketat untuk mencegah terjadinya kekebalan obat selama 2 bulan. Sedangkan tahap lanjutan dimaksudkan agar semua kuman yang dorman (tidur) terbunuh. Pemberian obat kombinasi lebih sedikit tetapi dalam jangka waktu lebih panjang yaitu 4 bulan. Semua tahap OAT diberikan setiap hari dalam satu dosis sebelum makan pagi.

         Mengingat angka kejadian TB yang cenderung meningkat, bagaimanakah cara pencegahan agar anak tidak tertular penyakit ini? Menurut Prof. Cissy dalam makalah yang sama, TB pada bayi dan anak dapat dicegah dengan beberapa cara seperti imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin), pengobatan untuk pencegahan (kemoprofilaksis), menghindari kontak dengan penderita TB, mendiagnosis dan mengobati kasus TB dewasa secara tepat, serta dengan menerapkan strategi DOTS .
          Cara-cara pencegahan di atas telah dilakukan di Indonesia. Dengan segala keterbatasan yang ada, pemerintah telah melakukan Program pemberantasan tuberculosis paru dan berbagai kebijakan lainnya. Namun semua itu belum memperlihatkan hasil yang nyata. Karenanya peran aktif dokter dan masyarakat akan sangat membantu dalam pemberantasan penyakit ini. Para dokter diharapkan selalu menambah pengetahuan dan ketrampilan agar dapat mendeteksi serta mendiagnosis penyakit TB pada stadium dini. Sedangkan masyarakat dituntut lebih proaktif dalam meningkatkan pengetahuan dan keingin-tahuan mengenai penyakit ini. Bila pengetahuan masyarakat bertambah, masyarakat akan lebih waspada, sehingga penyakit TB pada anak dapat terdeteksi dan terobati sejak awal. Selain itu, masyarakat dapat membantu melaporkan kasus baru TB dewasa dan memberikan motivasi pada penderita untuk berobat dan tidak bosan meminum obat. Hasilnya, akan semakin banyak penderita dewasa yang sembuh dan tidak lagi menularkan penyakitnya pada anak-anak. Ingat, hembusan nafas setiap penderita TB paru dewasa dapat menular pada sepuluh anak disekitarnya, jangan biarkan! (Agnes Tri Harjaningrum, dokter umum, dan peserta klub penulisan Hardim).


KESEHATAN SEJAK DINI

Cegah TBC Sejak Dini
Sumber : Bidanpurnama in Artikel Kebidanan

Efektivitas vaksin penangkal TBC tidak mencapai 100%, tapi mengapa wajib untuk bayi?
1.TBC atau TB saat ini telah berkembang menjadi penyakit infeksi global dan pembunuh nomor satu di dunia. Tidak kurang dari 8 juta orang terjangkit tiap tahunnya, 2 juta di antaranya meninggal dunia. Jumlah pasien TB (tuberkulosis) di Indonesia menempati posisi ketiga di dunia setelah India dan Cina. Sungguh sangat menyedihkan.
2. Itulah alasan mengapa pencegahan sedini mungkin harus dilakukan. Caranya dengan memberikan suntikan vaksin BCG ( Bacillus Calmette Guerin ) di usia bayi. Vaksin yang ditemukan oleh Dr. Albert Calmette dan peneliti bernama Camille Guerin pada 24 April 1927 ini, mengandung kuman TB yang masih hidup tapi sudah dilemahkan.
3. Namun sebagaimana lazimnya usaha manusia, tidak ada pencegahan yang sempurna. Demikian pula dengan vaksin BCG yang tidak memiliki efektivitas 100% untuk mencegah penyakit TB. Karenanya, pemberian vaksin ini hanya merupakan tindakan memperkecil risiko tertular.
4. Jadi tetap saja, seorang anak yang telah mendapatkan vaksin BCG masih bisa tertulari. Misal, bila daya tahan tubuh anak sedang menurun dan berlangsung kontak terus-menerus dengan penderita TB. Otomatis si anak selalu mendapat semprotan kuman Mycobacterium tuberculosis , agen utama penyebab penyakit TB. Atau, bisa jadi kuman yang ditularkan sangat ganas dan sangat banyak sehingga memengaruhi benteng pertahanan anak.
5. Fakta tersebut tentu saja memancing pertanyaan, kalau begitu untuk apa dilakukan vaksinasi BCG? Toh, kemungkinan tertular TB tetap ada. Eit, nanti dulu, vaksinasi jelas berguna! Kalaupun anak-anak penerima vaksin BCG tertular bakteri TB, kondisinya tidak separah pada penderita tanpa vaksin BCG.
Jelas, imunisasi BCG tetap bermanfaat untuk memperkecil kemungkinan tertular sekaligus memperingan gejala bila terjangkit TB. Hal penting lain untuk mencegah penularan TBC adalah menghindari anak melakukan kontak langsung dengan penderita TB dewasa. Kuman penyebab TB mudah sekali menular melalui droplet (butir-butiran air di udara) yang terbawa keluar saat penderita batuk, bernapas ataupun bersin.

 Konsultan ahli:
Dr. Darmawan Budi Setyanto, SpA(K) ,
ahli Respirologi Anak dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta

VAKSIN BCG BERAPA KALI?
* Jumlah Pemberian Cukup 1 kali, karena vaksin BCG berisi kuman hidup sehingga antibodi yang terbentuk akan memiliki kualitas yang sama dengan yang terinfeksi secara alami. Oleh karena itu, antibodi yang dihasilkan melalui vaksinasi sudah tinggi. Berbeda dari vaksin yang berisi kuman mati, umumnya memerlukan booster atau pengulangan.

* Usia Pemberian Kelompok umur yang rentan terserang TB adalah usia balita, terutama usia kurang dari 1 tahun. Hal ini disebabkan anak umumnya punya hubungan erat dengan penderita TB dewasa, seperti dengan ibu, bapak, nenek, kakek, dan orang lain yang serumah. Karena itulah, vaksin BCG sudah diberikan kepada anak sejak berusia kurang dari 1 tahun, yaitu usia 2 bulan. Di usia ini sistem imun tubuh anak sudah cukup matang untuk mendapat vaksin BCG. Namun, bila ada anggota keluarga yang tinggal serumah atau kerabat yang sering berkunjung ke rumah menderita TB, maka ada baiknya bayi segera diimunisasi BCG setelah lahir. Bila umur bayi sudah terlewat dari 2 bulan, sebelum dilakukan vaksinasi hendaknya jalani dulu tes Mantoux (tuberkulin). Gunanya untuk mengetahui, apakah tubuh si anak sudah kemasukan kuman Mycobacterium tuberculosis atau belum. Vaksinasi BCG dilakukan apabila tes Mantoux negatif.

* Lokasi Penyuntikan Yang dianjurkan oleh WHO adalah di lengan kanan atas. Cara menyuntikkannya pun membutuhkan keahlian khusus karena vaksin harus masuk ke dalam kulit. Bila dilakukan di paha, proses menyuntikkannya lebih sulit karena lapisan lemak di bawah kulit paha umumnya lebih tebal. Para orangtua juga tak perlu khawatir dengan luka parut yang bakal timbul di lengan, karena umumnya luka parut tersebut tidaklah besar. Jadi tidak akan merusak estetika keindahan lengan anak Anda kelak.

* Berikan Vaksin Saat Anak Sehat Tak perlu ragu melakukan vaksinasi bila anak hanya sekadar batuk pilek. Vaksinasi sebaiknya ditunda dulu apabila anak demam tinggi atau sedang menderita penyakit yang berat (misalnya sampai perlu perawatan di rumah sakit). Alangkah baiknya bila melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada yang lebih ahli sebelum melakukan vaksinasi.

* Tanda Keberhasilan Vaksinasi , Tanda keberhasilan vaksinasi BCG berupa bisul kecil dan bernanah pada daerah bekas suntikan yang muncul setelah 4-6 minggu. Benjolan atau bisul setelah vaksinasi BCG memiliki ciri yang sangat khas dan berbeda dari bisul pada umumnya. Bisul tersebut tidak menimbulkan rasa nyeri, bahkan bila disentuh pun tidak terasa sakit. Tak hanya itu, munculnya bisul juga tak diiringi panas. Selanjutnya, bisul tersebut akan mengempis dan membentuk luka parut.

* Bila Ada Reaksi Berlebih Tingkatkan kewaspadaan bila ternyata muncul reaksi berlebih pascavaksinasi BCG. Misal, benjolan atau bisul itu lama tidak sembuh-sembuh dan menjadi koreng. Atau, malah ada pembengkakan pada kelenjar di ketiak (sekelan). Ini dapat merupakan pertanda si anak pernah terinfeksi TB sehingga menimbulkan reaksi berlebih setelah divaksin. Sebaiknya segera periksakan kembali ke dokter. Penting diketahui, setiap infeksi selalu diikuti oleh pembesaran kelenjar limfe setempat (regional) sehingga bisa diraba. Jadi infeksi ringan akibat vaksinasi di lengan atas akan menyebabkan pembesaran kelenjar limfe ketiak. Jika infeksi terjadi pada pangkal paha, akan terjadi pembesaran kelenjar limfe di lipatan paha. Namun efek samping ini tidak terjadi pada semua bayi. Yang berisiko apabila bayi tersebut sudah terinfeksi TB sebelum vaksinasi.

* Bila Tak Timbul Benjolan Orangtua tak perlu khawatir bila ternyata tidak muncul bisul/benjolan di daerah suntik. Jangan langsung beranggapan bahwa vaksinasinya gagal. Bisa saja itu terjadi karena kadar antibodinya terlalu rendah, dosis terlalu rendah, daya tahan anak sedang menurun (misalnya anak dengan gizi buruk) atau kualitas vaksinnya kurang baik akibat cara penyimpanan yang salah. Meski begitu, antibodi tetap terbentuk tetapi dalam kadar yang rendah. Jangan khawatir, di daerah endemis TB (penyakit TB terus-menerus ada sepanjang tahun) seperti Indonesia, infeksi alamiah akan selalu ada. Booster-nya (ulangan vaksinasi) bisa didapat dari alam, asalkan anak pernah divaksinasi sebelumnya.

Berikut patofisiologi dari penularan TBC

PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF

ASI Eksklusif 6 Bulan
Sumber : Bidanpurnama in Artikel Kebidanan

WHO, Uniceff dan juga Department Kesehatan RI melalui SK Menkes tahun 2004. Telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan. Mari dukung dan publikasikan program ASI Ekslusif 6 bulan.
Mengapa ASI Ekslusif Harus 6 Bulan? Penundaan pemberian makanan padat sampai bayi berusia 6 bulan berlaku bagi bagi yang mendapatkan ASI, ASI eksklusif dan juga susu formula.
1.ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi hingga ia berusia enam bulan
ASI adalah makan bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah untuk dicerna. ASI memiliki kandungan yang dapat membantu menyerapan nutrisi. Pada bulan-bulan awal, saat bayi dalam kondisi yang paling rentan, ASI eksklusif membantu melindunginya bayi dari diare, sudden infant death syndrome/SIDS – sindrom kematian tiba-tiba pada bayi, infeksi telinga dan penyakit infeksi lain yang biasa terjadi. Riset medis mengatakan bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada 6 bulan pertama bahkan pada usia lebih dari 6 bulan. Organisasi Kesehatan Dunia – WHO mengatakan: “ASI adalah suatu cara yang tidak tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi… Evaluasi pada bukti-bukti yang telah ada menunjukkan bahwa pada tingkat populasi dasar, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara yang paling optimal dalam pemberian makan kepada bayi. ” Setelah 6 bulan, biasanya bayi membutuhkan lebih banyak zat besi dan seng daripada yang tersedia didalam ASI – pada titik inilah, nutrisi tambahan bisa diperoleh dari sedikit porsi makanan padat. Bayi-bayi tertentu bisa minum ASI hingga usia 12 bulan atau lebih – selama bayi anda terus menambah berat dan tumbuh sebagaimana mestinya, berarti ASI anda bisa memenuhi kebutuhannya dengan baik.

2.Menunda pemberian makanan padat memberikan perlindungan yang lebih baik pada bayi terhadap berbagai penyakit
Meskipun bayi terus menerima imunitas melalui ASI selama mereka terus disusui, kekebalan paling besar diterima bayi saat dia diberikan ASI eksklusif. ASI memiliki kandungan 50+ faktor imunitas yang sudah dikenal, dan mungkin lebih banyak lagi yang masih tidak diketahui. Satu studi memperlihatkan bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 4 bulan+ mengalami infeksi telinga 40% lebih sedikit daripada bayi yang diberi ASI ditambah makanan tambahan lain. Probabilitas terjadinya penyakit pernapasan selama masa kanak-kanak secara signifikan berkurang bila bayi diberikan ASI eksklusif setidaknya selama 15 minggu dan makanan pada tidak diberikan selama periode ini. (Wilson, 1998). Lebih banyak lagi studi yang juga mengaitkan tingkat eksklusivitas ASI dengan meningkatnya kesehatan (lihat faktor imunitas pada susu manusia dan Resiko pemberian makanan instan).

3.Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem penernaan bayi untuk berkembang menjadi lebih matang
Biasanya bayi siap untuk makan makanan padat, baik secara pertumbuhan maupun secara psikologis, pada usia 6 – 9 bulan. Bila makanan padat sudah mulai diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya, maka makanan tersebut tidak dapat dicerna dengan baik dan dapat menyebabkan reaksi yang tidak menyenangkan (gangguan pencernaan, timbulnya gas, konstipasi dll). Tubuh bayi belum memiliki protein pencernaan yang lengkap. Asam lambung dan pepsin dibuang pada saat kelahiran dan baru dalam 3 sampai 4 bulan terakhir jumlahnya meningkat mendekati jumlah untuk orang dewasa. Amilase, enzim yang diproduksi oleh pankreas belum mencapai jumlah yang cukup untuk mencernakan makanan kasar sampai usia sekitar 6 bulan. Dan enzim pencerna karbohidrat seperti maltase, isomaltase dan sukrase belum mencapai level oranga dewasa sebelum 7 bulan. Bayi juga memiliki jumlah lipase dan bile salts dalam jumlah yang sedikit, sehingga pencernaan lemak belum mencapai level orang dewasa sebelum usia 6-9 bulan.

4.Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi agar sistem yang dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik
Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi sudah siap untuk menerima makanan padat termasuk ::
•Bayi dapat duduk dengan baik tanpa dibantu.
•Reflek lidah bayi sudah hilang dan tidak secara otomatis mendorong makanan padat keluar dari mulutnya dengan lidah.
•Bayi sudah siap dan mau mengunyah.
•Bayi sudah bisa “menjumput”, dimana dia bisa memegang makanan atau benda lainnya dengan jempol dan telunjuknya. Menggunakan jari dan menggosokkan makanan ke telapak tangan tidak bisa menggantikan gerakan “menjumput”.
•Bayi kelihatan bersemangat untuk ikut serta pada saat makan dan mungkin akan mencoba untuk meraih makanan dan memasukkannya ke dalam mulut.
Sering kali kita mengatakan bahwa salah satu tanda bahwa bayi sudah siap untuk menerima makanan padat adalah bila bayi terus menerus ingin menyusu (kelihatan tidak puas setelah diberikan ASI/susu)-walaupun dia tidak sedang dalam keadaan sakit, akan tumbuh gigi , mengalami perubahan rutinitas atau mengalami pertumbuhan yang tiba-tiba. Meskipun demikian, sulit untuk menentukan apakah peningkatan kebutuhan untuk menyusui itu berhubungan dengan kesiapan bayi untuk menerima makanan padat. Banyak (bahkan sebagian besar) bayi usia 6 bulan yang mengalami pertumbuhan yang tiba-tiba, tumbuh gigi dan mengalami berbagai perkembangan – dalam satu waktu, yang pada akhirnya bisa menyebabkan meningkatnya kebutuhan untuk menyusui. Yakinkan bahwa anda melihat semua tanda-tanda kesiapan untuk menerima makanan padat sebagai suatu kesatuan, karena bila bayi hanya menunjukkan meningkatnya kebutuhan untuk menyusui, itu bukanlah tanda kesiapannya untuk menerima makanan padat.

5.Menunda pemberian makanan padat mengurangi resiko alergi makanan
Berbagai catatan menunjukkan bahwa memperpanjang pemberian ASI eksklusif mengakibatkan rendahnya angka insiden terjadinya alergi makanan (lihat Referensi alergi dan Resiko Pemberian Makanan Instan). Sejak lahir sampai usia antara empat sampai enam bulan, bayi memiliki apa yang biasa disebut sebagai “usus yang terbuka”. Ini berarti bahwa jarak yang ada di antara sel-sel pada usus kecil akan membuat makromolekul yang utuh, termasuk protein dan bakteri patogen, dapat masuk ke dalam aliran darah. Hal ini menguntungkan bagi bayi yang mendapatkan ASI karena zat antibodi yang terdapat di dalam ASI dapat masuk langsung melalui aliran darah bayi, tetapi hal ini juga berarti bahwa protein-protein lain dari makanan selain ASI (yang mungkin dapat menyebabkan bayi menderita alergi) dan bakteri patogen yang bisa menyebabkan berbagai penyakit bisa masuk juga. Dalam 4-6 bulan pertama usia bayi, saat usus masih “terbuka”, antibodi (slgA) dari ASI melapisi organ pencernaan bayi dan menyediakan kekebalan pasif, mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi. Bayi mulai memproduksi antibodi sendiri pada usia sekitar 6 bulan, dan penutupan usus biasanya terjadi pada saat yang sama.

6.Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari anemia karena kekurangan zat besi
Pengenalan suplemen zat besi dan makanan yang mengandung zat besi, terutama pada usia enam bulan pertama, mengurangi efisiensi penyerapan zat besi pada bayi. Bayi yang sehat dan lahir cukup bulan yang diberi ASI eksklusif selama 6-9 bulan menunjukkan kecukupan kandungan hemoglobin dan zat besi yang normal. Dalam suatu studi (Pisacane, 1995), para peneliti menyimpulkan bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 7 bulan (dan tidak diberikan suplemen zat besi atau sereal yang mengandung zat besi) menunjukkan level hemoglobin yang secara signifikan lebih tinggi dalam waktu satu tahun dibandingkan bayi yang mendapat ASI tapi menerima makanan padat pada usia kurang dari tujuh bulan. Para peneliti tidak berhasil menemukan adanya kasus anemia di tahun pertama pada bayi yang diberikan ASI eksklusif selama tujuh bulan dan akhirnya menyimpulkan bahwa memberikan ASI eksklusif selama tujuh bulan mengurangi resiko terjadinya anemia.

7.Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari resiko terjadinya obesitas di masa datang
Pemberian makanan padat terlalu dini sering dihubungkan dengan meningkatnya kandungan lemak dan berat badan pada anak-anak. (Untuk contoh, lihat Wilson 1998, von Kries 1999, Kalies 2005)

8.Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk mejaga kesediaan ASI mereka
Berbagai studi menunjukkan bahwa pada bayi makanan padat akan menggantikan prosi susu dalam menunya – makanan tersebut tidak menambah total asupan pada bayi. Makin banyak makanan padat yang dimakan oleh bayi, maka makin sedikit susu yang dia serap dari ibunya, dan makin sedikit susu yang diserap dari ibu berarti produksi ASI juga makin sedikit. Bayi yang makan banyak makanan padat atau makan makanan padat pada umur yang lebih muda cenderung lebih cepat disapih.

9.Menunda makanan padat membantu memberi jarak pada kelahirn bayi
Pemberian ASI biasanya sangat efektif dalam mencegah kehamilan terutama bila bayi anda mendapatkan ASI eksklusif dan semua kebutuhan nutrisinya dapat dipenuhi melalui ASI..

10.Menunda pemberian makanan padat membuat pemberiannya menjadi lebih mudah
Bayi yang mulai makan makanan padat pada usia yang lebih besar dapat makan sendiri dan lebih kecil kecendurangan untuk mengalami alergi terhadap makanan.

Berikut contoh gambar tahap - tahap bayi menyusu